Disuatu Perkampungan desa hidup seorang Gadis kecil yang penuh dengan imajenasi. Namun bakat tersebut tak terlihat karena ia tak pernah menunjukkannya, setelah menginjak remaja bakat itu mulai nampak namun karena keterbatasan ekonomi dari keluarga, Gadis kecil yang sekarang tumbuh menjadi Gadis yang cantik jelita itu tak bisa mengembangkan bakatnya. Karena di desa dan keterbatasan ekonomi tersebutlah membuatnya mulai berfikir dan mencari cara keluar dari semua yang menghalangi citanya. Namun setelah beberapa minggu berfikir ia tak menemukan jalan dan akhirnya ia pasrah, ia pasrah dengan semuanya yang ia alami.
Setiap hari, setiap pagi sebelum berangkat sekolah Gadis kecil ini selalu membantu kedua orang tuannya untuk bekerja. Setia pulang sekolah Gadis kecil ini mulai berangkat mencari sesuap nasi ke hutan untuk membantu kedua orang tuanya, setiap pulang sekolah untuk menuju hutan ia mengendarai sepeda mininya yang selama ini membantu hari-harinya untuk mencari sesuap nasi. Pekerjaan yang biasa ia lakukan yaitu membantu orang tuannya mencari kayu untuk dibuat arang dan tak hanya itu sambil mencari kayu untuk dibuat arang tersebut saat akan pulang ia juga menyempatkan membawa 1 sepeda penuh kayu bakar untuk dijual dirumah, dan karena sepedanya dibuat untuk tempat kayu bakar yang dibawa pulang maka setiap pulang ia berjalan sambil membawa sepedanya yang penuh dengan kayu tersebut, padahal rumahnya jauh dari hutan tersebut, naik sepeda saja sekitar setengah jam untuk sampai di hutan tersebut jadi kalau pas pulang ia membutuhkan waktu hampir 2 jam untuk sampai di rumah maklum selain harus jalan sambil menuntun sepedanya, sepedanya pun juga dipenuhi oleh kayu bakar tersebut sehingga ia harus menyangga beban yang lebih berat dan lebih banyak berhenti untuk beristirahat. Namuan hal itu sudah menjadi kebiasaannya setiap hari sehingga ia tak pernah mengeluh.
Tak seperti anak-anak SMP yang lainnya yang apabila pulang dari sekolah bisa nonton tv, dengerin musik dan bermain, lain halnya dengan Gadis kecil ini ia harus bekerja untuk membantu orang tuanya kerja di hutan. Pulang sekolah sekitar jam 1 siang dan ia harus segera bergegas untuk berangkat ke hutan untuk menyusul orang tuanya dan ia selalu pulang malam kiranya jam 6 sore dan kadang malah sampai jam 8 malam. Kehidupan seperti itu ia jalani dengan penuh semangat dan keikhlasan, ia pernah bercerita ke salah satu sahabatnya bahwa mungkin kalau tidak hidup seperti ini ia tak akan tau arti hidup yang sesungguhnya, bagaimana susahnya mencari uang dan bagaimana menghargai waktu yang ada. Walaupun sampai rumah sudah begitu malam dan capek Gadis kecil ini tetap menggunakan waktunya untuk belajar Karena paginya ia harus sekolah dan menuntut ilmu. Dan yang hebat walaupun begitu Gadis kecil ini juga juara kelas walaupun tak juara 1, ia masuk juara 2 dikelasnya. Tak hanya itu pekerjaan anak cowok pun bisa ia lakukan, selain membantu orang tuanya di hutan, kalau musim tanam datang ia juga membantu orang tuanya diladang, tak jarang ia juga mencangkul, grogol, dll. Begitu tegar dan semangatnya Gadis kecil ini.
Suatu hari setelah ia kelas 3 SMP, ia mulai bingung apa kah ia benar-benar tidak dapat melanjutkan sekolah kejenjang lebih tinggi? Namun atas berkat Alloh ia dapat melanjutkan sekolah di SMA. Gadis kecil itu sekarang tumbuh menginjak remaja dan sekarang ia menjadi gadis imajinasi yang luar biasa. Kali ini biaya bukan dari orang tuanya, karena ia pintar dan ulet seseorang menjadin tergugah hatinya dan akhirnya ia disekolahkan oleh bapak ini, panggil saja bapak Sulaiman. Hari demi hari ia lewati dengan aktivitas seharinya itu dan sekarang setelah di SMA ia makin menjadi rajin dan akhirnya ia menjadi juara kelas dan juara parallel disekolahnya. Ia menuntut ilmu di SMA N 1 Widodaren. Banyak olimpiade-olimpiade yang ia ikuti dan ia juga masuk sebagai salah satu daftar juara olimpiade-olimpiade tersebut. Seperti halnya olimpiade yang di adakan Universitas Malang yang babak penyisihannya untuk rayon Madiun dan sekitarnya diadakan di SMA N 1 Madiun, perjuangannya dari ngawi yaitu dari SMAN 1 widodaren untuk datang ke Madiun membuahkan hasil yang memuaskan sehingga ia menjadi juara. Padahal ia tak pernah ke Madiun dan belum tau SMA N 1 Madiun itu disebelah mana, berkat keberanian dan semangatnya akhirnya ia menjadi salah satu juara di olimpiade ini. Banyak olimpiade-olimpiade yang lainnya yang juga ia ikuti. Tak lama setelah olimpiade di Madiun ada kuis kimia for Australia yang hadiahnya bagi yang benarnya 100% liburan ke Australia, soal ini langsung dari Australia dan tak tanggung-tanggung ia mengikutinya dan kali ini keberuntungan tidak berpihak kepadanya ia hanya mendapatkan nilai 75 jadi ia tak bisa mendapatkan liburan ke Australi tersebut namun ia tak kecewa karena ia yang penting ia dapat pengalaman yang amat luar biasa.
Namun setelah menganjak semester II kelas XI ia mulai berubah, tak tau apa yang mebuatnya berubah. Prestasinya masih tetap bertahan namun sikapnya mulai berubah. Mungkin karena peraulan teman-temannya di kelas XI ini yang merubahnya sehingga ia menjadi berubah total yang membuat guru-guru terutama orang tuanya heran. Namuan suatu hari temannya yang bernama Risa dating menghampirinya saat ditaman dan bertanya kepada Gadis imajinasi ini, karena temanya Risa juga heran apa yang membuat sahabatnya ini mulai berubah. Ternyata Gadis imajinasi ini sedang memikirkan masa depannnya yang menurut dia tak akan bisa mencapai cita-citanya setelah dia lulus SMA ini karena tak ada biaya untuk melanjutkan kuliah dan meraih cita-citanya sebagai guru matematika. Berkan saran dari Risa akhirnya ia bisa kembali seperti semula menjadi Gadis imajinasi yang penuh semangat dan keceriaan.
Seperti layaknya Gadis-Gadis lainnya ia pun juga menyukai seorang pemuda yang membuatnya terkagum, yang ia suka saat SMP, namun ia tak memandang dari sisi lain, ternyata pemuda yang ia cintai itu adalah pemuda yang gak bener, memang dari luarnya ia kelihatan baik namun ketika sudah kenal dan tau ternyata ia tak jauh beda dengan pemuda-pemuda yang lainnya yang rusak karena peergaulan. Setelah ia tau pemuda yang ia cintai selama ini adalah pemuda yang gak bener dan sudah buat Gadis imajinasi ini kecewa, ia patah hati dan berperinsip gak mau mengenal cowok lagi. Setelah patah hati ini sikapnya kepada cowok-cowok menjadi beda dari biasanya dan menjadi sentiment kepada cowok-cowok. Dan yang parah ia tak menanyai satupun dari teman-teman cowok dikelasnya, teman-temannya mulai heran dan gak habis fikir dengan Gadis imajinasi ini. Namun keadaan itu hanya berjalan 1 bualan dan setelah itu ia kembali seperti biasanya.
Disuatu pagi tepatnya hari rabu saat jam terakhir pelajaran dikelasnya yaitu pelajaran matematika, gurunya berkata bahwasanya besok hari kamis akan diadakan ulangan harian bab II. Seperti biasanya setelah pulang dari hutan ia belajar untuk ulangan besoknya, persiapanya sangan maksimal karena hari-hari sebelumnya ia juga sudah belajar dan memahami materi bab II sehingga ia gak begitu cemas untuk menghadapi ulangan harian kali ini. Pagi itu jam 07.00 bel sekolah pun berbunyi dan semua siswa masuk dikelas masing-masing untuk berdoa terlebih dahulu sebelum ulangan. Namun teman-temannya heran kenapa bangku Gadis imajinasi ini masih kosong dan ternyata Gadis imajinasi ini telat karena ia harus membuat sarapan pagi dan mengantarkan makanan ke lading untuk bapaknya karena ibunya sedang sakit. Karena peraturan begitu ketat sehingga siapa saja yang telat boleh masuk ke ruang kelas setelah jam kedua, sehingga ia kehilangan waktu satu jam untuk mengerjakan soal ulangan. Tapi ia tetap tenang karena ia memang telat jadi ini resiko yang harus ia tanggung. Akhirnya bel jam kedua berbunyi dan ia dipersilahkan untuk masuk ke kelas, ia langsung mengerjakan soal ulangan, karena persiapannya yang maksimal akhirnya dengan waktu 1 jam pelajaran malah kurang ia sudah selesai mengerjakan soal ulangan tersebut. Namun ia resah dengan kondisi kelasnya yang apabila ulangan satu geng atau satu grup dari anak-anak yang malas belajar selalu mencontek pekerjaan temannya atau mencontek buku. Leawt karya-karya tulisannya di mading ia sambil menyinggung temanya satu geng yang selalu mencontek saat ulangan. Salah satu karyanya bentuk puisi ia itu ialah :
disuatu pagi ada beberapa ekor burung yang selalu berkicau
Tak hanya senja yang indah, burug itu berkicau
Namuan disiang hari yang indah penuh sinar mentari
Yang cerah menyinari awan, burung itu juga berkicau
Aku bertanya-tanya kenapa burung itu selalu berkicau?
Berkicau tiada henti dan hampir setiap hari
Dan ternyata aku tau jawabanynya…
Burung-burung itu kelaparan…..
Aku heran padahal burung itu sudah dewasa
Burung itu sudah bisa terbang untuk mencari makan
Namun kenapa ia hanya berkicau ditempat?
Tak tebang untuk mencari makan sendiri...
Burung itu hanya mengandalkan temannya
Mengandalkan makanan dari temannya
Dan tak mau berusaha sendiri untuk mencari makanan
Andaikan ia mau mencari makanan sendiri..
Aku yakin ia mampu, ia bisa..
Asal ia mau berusaha…..
Asal ia mau mencoba……
Karena kemalasanya lah burung itu tak mampu
Dan ia tak mau memanfaatkan sayapnya yang bisa untuk terbang
Terbang jauh mencari makanaterbanga jauh melihat indahnya alam
Tak hanya berpangku tangan disarangnya
Menanti makanan dari temanya
Bagaimana ia akan bisa kalau ia tak mau mencoba
Dan aku yakin suatu saat sayap burung itu akan lumpuh
Karena tak pernah digunakan untuk terbang
Namun aku yakin jika ia mau mencoba sekali saja
Ia akan sadar dengan semua yang ia lakukan selama ini
Burung indah, berbulu indah nan mempesona
Kenapa kau tak mau menampakkan keindahanmu
Dan menggunakan sayap iindahmu untuk terbang jauh…
Semoga suatu saat kau terbang dan menampakkan bulu
Dan sayap indahmu untuk ku……
Puisi yang indah dan penuh makna itu ia buat sepenuh hati saat ia memandang sungguh malangnya nasib teman-teman dikelasnya. Dan ternyata selain itu karangan puisi ini ia ikutkan dalam sebuah lomba membuat puisi disekolannya yang diadakan oleh osis dalam rangka HARDIKNAS, puisi miliknya mendapat juara 1 karena maknanya yang luar biasa tersebut.
Suatu malam tanpa ia sadari ada sms yang masuk di hp nya dan ternyata teman lamanya sms, temanya saat SD,SMP dan baru pisah sekolah saat SMA ini. Setelah lulus SMP sampai SMA kelas XII ini ia jarang bertemu dengan temannya ini, paling ketemu hanya kalau lewat, tanpa ia sadari Kurniawan mengungkapkan perasaan suka ke Gadis imajinasi ini, si Gadis imajinasi terkejut apakah ia gak salah dengar lalu Gadis imajinasi membalas sms nya sambil dibikin berjanda, jangan keterlaluan kalau berjanda kurnia “kata Gadis imajinasi itu”, Kurniawan pun menjawab balik sungguh aku gak bercanda ini ungkapan hatiku selama ini padamu, aku menyukaimu sejak kelas V SD namun selama ini aku tak berani mengungkapkannya kepadamu, kamu tau gimana sikapku pada Gadis-Gadis selama ini, memang aku akui aku begitu cemen sehingga memendam rasa ini selam kurang lebih 7 tahun , tapi rasa sayangku tak berkurang sama sekali malah aku semakin mengagumimu kata Kurniawan. Suatu pagi Kurniawan memberanikan diri bermain ke rumah Gadis imajinasi itu dan ingin bertemu serta secara langsung mengungkapkan perasaannya ke pada Gadis imajinasi itu, akhirnya Kurniawan bertemu dengan Gadis imajinasi itu dan berkata sungguh aku begitu menyayangimu selama ini, maafkan aku yang tak berani mengungkapkan rasa ini. Dan Gadis imajinasi itu menjawab “maaf kurnia untuk saat ini aku gak ingin pacaran dan aku ingin fokus pada sekolah dan cita-citaku”. Kurniawan pun menerima semua jawaban yag diberikan Gadis imajinasi itu. Dan ternyata Kurniawan sudah banyak cerita kepada ibunya tentang Gadis imajinasi itu dan ibunya menyetujuinya, namun Gadis imajinasi itu tetap pada pendiriannya untuk tidak pacaran terlebih dahulu. Sebenarnya disisi lain Gadis imajinasi tersebut juga ada rasa pada kurniawan namun selain alas an diatas Gadis imajinasi itu juga memiliki alas an lain yaitu sekarang kurniawan berubah jauh setelah lulus SMP, karena pergaulan kurniawan yang tidak baik dan membuat kurniawan menjadi beda dan nakal serta semua nilai pelajarannya jatuh karena terpengaruh dengan teman-temannya untuk tidak belajar dan colut. Akhirnya cinta yang selama kurang lebih 7 tahun itu terungkap dan tak dapat menyatu. Tapi si Gadis imajinasi tetap optimis inilah yang terjadi berarti ini yang terbaik buatku menurut Alloh SWT. Sekarang gadis imajinasi itu mulai mendekati cita-citanya dan bakatnya yang dulu terpendam sekaranag sudah mulai dikembangkan dan aku yakin suatu saat ia akan meraih cita-citanya dengan sukses. Dan sekarang Gadis imajinasi itu duduk dikelas XII IPA disalah satu SMA tak jauh dari rumahnya.
Percayalah Alloh SWT pasti memberi jalan kepada kita dan ingatlah Alloh SWT tidak memberi apa yang kita inginkan melainkan memberi apa yang kita butuhkan. Sahabat semua tetap semangat seperti gadis imajinasi ini yang tak pernah menyerah dan dikala susah maupun senang serta ingatlah Alloh selalu. Gadis kecil yang sekarang menjadi gadis imajinasi ini BISA karena TERBIASA.
Madiun, 5 November 2010
Wilujeng Fitri Alfiah