Rabu, 12 Desember 2012

The Best Motivation in The World “Ibu dan Bapak ku”

Nama Wilujeng Fitri Alfiah yang kerap di panggil Wilujeng, sebuah nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku sebagai bentuk doa beliau. lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, anak ke 2 dari 4 bersaudara. Ibu dan bapak hanyalah seorang petani, yang menurut saya adalah petani luar biasa, orang yang paling luar biasa yang pernah aku kenal selama ini. cita-cita atau harapan terbesar ku saat ini adalah membelikan dan membuatkan rumah di jawa untuk kedua orang tuaku, persembahan rumah yang saat ini aku belum tau kapan aku bisa mewujudkan mimpiku tersebut.  kenapa harus membuatkan rumah di jawa, dulu ibu dan bapak tinyggal di jawa , keluarga kami tinggal di desa  yang dekat sekali dengan alam, di desa yang rumayan jauh dari keramaian kota, di daerah ngawi jawa timur. sejak kecil aku dibesarkan di desa tersebut. perjuanagan ibu dan bapak yang luar biasalah yang dapat mengispirasiku hingga saat ini. dulu ibu dan bapak hanyalah seorang petani biasa, di desaku yang notabennya petani musiman yang mengandalkan hujan, mulai dari petani hingga menjadi pembuat arang pernah kami lakukan. ketika tidak musim hujan ibu dan bapak bekerja sebagai seoranng pembuat arang, yang harus mengayuh  ditinggal sepeda menuju hutan yang begitu luas untuk membuat arang agar dapat memenuhi kebutuhan. aku pun juga terbisa dengan pekerjaan seperti itu. bahkan aku pun pernah menjadi tukang sol sepatu untuk mengisi waktu luang setelah membantu ke dua orangtuaku. sunggu semangat yang luar biasa yang ada pada kedua orang tuaku agar bisa mensekolahkan semua anak-anaknya. karena ibu dan bapak ingin semua anak-anaknya bisa merasakan pendidikan dan mengenyam pendidikan tinggi, ibu dan bapak tak ingin anak-anaknya seperti beliau. ibu yang tak pernah merasakan pendidikan, bapak yang hanya sampai kelas 5 SD. ibu yang tak tau tulis dan baca yang sangat membuat motivasiku selalu ada ketika aku sekolah. demi mensekolahkan anak-ananknya tersebut membuat ibu dan bapak harus merelakan tanah, dan rumah di desa di jual untuk menutpi hutang dan kebutuhan sehingga ibu dan bapak harus pergi merantau ke luar jawa agar tetap bisa memenuhi kebutuhan yang ada.sejak kelas 3 SMP aku ditinggal ibu,bapak, dan kedua adekku merantau ke kalimantan yang sampai sekarang beliau masih disana. kakak yang saat itu masih duduk di salah satu universitas di luar kota, dan aku yang tingggal sendirian didesa bersama tetangga-tetanggaku yang baik hati. ketika  mengijak SMA aku pergi meninggalkan desaku dan ikut bersama kakak ku. kini aku merantau lebih jauh lagi untuk mengenyam pendidikan di sebuah perguruan tinggi negeri di jawa timur yaitu di ITS  demi mewujudkan cita-cita ku dan harapan orangtuaku. Karena memang di jawa sudah tidak ada tempat tinggal hingga ibu dan bapak tak pernah pulang ke jawa, hingga aku harus menahan rasa rindu kepada keluarga selama 2 tahun. harapanku dapat memberikan rumah untuk kedua orang tuaku karena aku merasa ibu dan bapak harus meninggalkan jawa dan adekku yang harus menerima fasilitas pendidikan yang biasa-biasa saja dan jauh berbeda dengan fasilitas dijawa, hanya agar anak-anaknya bisa sekolah termasuk agar aku bisa kuliah sehingga ada rasa bersalah pada diriku dan aku tak boleh mengecewakan beliau.ketika berkunjung ke kalimantan stelah memendam rindu selama 2 tahun kemarin aku sempat ngobrol dengan ibu dan bapak dengan canda tawa, tersirat sebuah keinginan pada kedua orang tuaku untuk kembali ke jawa, tinggal dijawa kembali, sungguh ketika itu hatiku tersentuh ditambah kata-kata adekku yang masih duduk di kelas 2 sd juga berkata kepada ku " mbak nanti kalau aku kelas 4 dan hutang-hutang bapak sudah lunas , aku pindah ke jawa ya, ikut mbak sekolah di surabaya, dan nanti ajak aku main ke pantai dan ke bali ya" sungguh kata-kata anak kecil yang tak pernah aku sanggka ternyata adekku pun rindu dengan pulau jawa. kalimantan yang tentu beda dengan pulau jawa, keluargaku tinggal di pedalaman yang jauh dari mana-mana, bahkan sinyal hp pun sulit dan tak ada tempat wisata sehinga adekku ingin sekali main ke pantai. selama ini aku yang tinggal di jawa yang dapat menikmati fasilitas kampus yang begitu lengkap dan dekat dengan apa-apa. membuat ku untuk harus dapat mempersembahkan rumah agar kedua ornag tuaku dapat mewujudkan keinginan kedua orang tuaku dan adekku. entah meimpi ini kapan bisa terwujud aku juga tidak tahu, karena harga rumah+ tahan itu tidaklah murah sedangkan saat in aku kuliah hanya mengandalkan uang beasiswa namun semua itu tak menutup mimpi-mimpiku untuk membuatkan rumah untuk kedua orangtuaku. aku yakin suatu saat aku bisa mewujudkan semua itu, hingga saat ini mimpi terbesarku selama menjadi mahasiswa adalah mempersembahkan rumah untuk kedua orangtuaku dan membuat adek-adekku menikmati fasilitas pendidikan di jawa. Selain itu 2 tahun lagi aku wisuda namun ketika itu sempat tersirat kata-kata kedua orang tuaku yang mungkin tak bisa hadir di wisudaku, aku tahu itu semua mungkin karena uang yang tidak mencukupi dan mungkin dalam benak ibu dan bapak juga bingung tak ada rumah lagi di jawa, namun aku tahu sebenarnya ibu dan bapak ingin sekali bisa datang. seperti saat itu ketika wisuda kakak ku yang pada akhirnya ibu dan bapak tak bisa hadir hinga hanya diriku yang menemani wisuda kakak ku. ini lah aku, dan dengan harapanku, berjalan selangkah demi selangkah menyusuri jalanan kampus setiap hari untuk menemukan sehelai demi sehelai kata agar terangkai menjadi sebuah kalimat yang mengandung sejuta pengetahuan untuk bekal ku nanti dan untuk mewujudkan citaku dan harapan kedua orang tuaku. mungkin aku tak begitu bisa mengungkapkan isi hati ku dengan dalam, namun hanya satu yang aku harapkan saat ini dapat mempersembahkan rumah untuk kedua orang tuaku dan untuk adek-adekku agar mereka bisa sekolah di jawa kembali.  harapan, doa, usaha yang akan membuat semua ini bisa terwujud.
read more...