Siang itu Kamis, 17 Mei 2012 setelah syuro’ dengan setengah hati aku melangkah
pulang ke kost dengan berbagai pikiran, ketika itu aku memikirkan jadi apa
tidak liburan ke malang, sampai sana jam berapa, belum nulis artikel blog,
kalau gak liburan di kost sendirian, pokoknya siang itu fikiranku kemana-mana. Namun
setelah tiba di kost melihat kondisi kost yang sudah sepi, tak ada lalu lalang
teman-teman kost, semua sudah sepi, semua sudah pulang kampong, sambil tiduran
di kamar aku memikirkan jadi ke malang apa tidak, dan cuaca siang itu mendukung
banget untuk tidur, dan akhirnya tanpa kusadari aku telelap dalam kamar tidur
kurang lebih 1 jam, setelah itu aku
terbangun dan memutuskan untuk pergi kemalang dengan naik bis, sebelumnya
ketika aku tidur aku bermimipi bertemu dengan keluarga ku di Kalimantan , suara
itu rasanya terdengar dekat, mbak aku tumbasne dolanan ya, begitulah suara
adekku dalam mimpiku, rasanya dekat sekali, mungkin karena kangen yang begitu
dalam. Eits lanjut ke cerita setelah itu aku menyiapkan barang-barangku dan
menuju ke terminal brantang. Sesampai diterminal aku naik bis kota menuju
bungur asih untuk melanjutkan perjalanan ke malang, siang itu aku janjian
dengan seniorku untuk berangkat bareng, setelah naik di bus kota lantas aku
mengambil hp ku dan sms seniorku untuk segera berangkat, namun berhubungung dy
di antar naik motor makanya dia tidak segera berangkat, memang menurut perhitungan
lebih lama naik bis kota dari pada naik motor, namuan ketika kurang lebih 40
mnit di bis kota akhirnya aku sampai di terminal bungur asih, dank u langkahkan
kakiku menuju kekeramaian terminal itu. Sebelum menuju ke bus ak sms seniorku
dan ternyata dia belum berangkat, akahirnya kulangkahkan kakiku menuju ruang
tunggu, entah tak tau kenapa sebelum sampai diruang tunggu aku terhenti di
trotoar dekat ruang tunggu, aku melihat orang-orang berteriak kesana kemari
untuk mencari penumpang, sambil melihat aktifitas mereka ku lihat anak kecil
yang lucu bersama ibunya akan pergi ke kampong halaman, anak kecil itu
memecahkan fikiranku terhadap keramaian itu.
Dari kejauhan kulihat ada lima orang , dua cewek dewasa
dengan membawa gitar, 2 anak laki-aki kecil dengan membawa ecek-ecek(semacam
alat music dari tutup botol) lalu satu orang ibu-ibu, kulihat mereka dari
kejauhan sana hingga orang itu mengarah dekat denganku, ketika tiba didepanku,
ku lihat ibu- ibu itu marah-marah dan dua cewek itu dengan muka kesal pergi
menuju bis dan selanjutkan ketika tiba disampingku pas, aku mendengar ibu-ibu
itu marah-marah terus, hingga salah satu dari anak kecil itu seakan-akan marah
dan mengkel lantas pergi menuju bis dengan muka yang berat(seakan-akan
disalahkan ) menuju bis untuk mengamen kembali, dengan langkah cepat dan muka
yang sangat membuat hatiku tersentuh ia
menuju bis dan mengamen, lantas satu cowok kecil yang tadi menyusulnya untuk
memberikan tas untuk tempat uang. Betapa mirisnya hati ini melihat anak sekecil
itu harus bekerja dan di marah-marahin , betapa sakitnya hati ini melihat itu
semua anak kecil yang seharusnya sore hari untuk bermain atau belajar bersama
teman-temannya harus bekerja mencari uang. Betapa bersyukurnya hati ini masih
diberi rezeki dan kehidupan yang seperti ini, jauh disana masih banyak
saudara-saudara kita yang masih kekurangan.
Didalam hati
rasanya menangis melihat anak itu, anak yang seumuran dengan adekku yang
seharusnya masih menikmati masa-masa kecil, masa-masa pertumbuhan di lingkungan
yang mendidik, ketika itu rasanya hatiku
seperti ditusuk-tusuk, merasa bersalah sebagai seorang mahasiswa apa yang sudah
aku berikan kepada mereka, yang lebih membuatku menghela nafas panjang, anak
itu dibiarkan begitu saja dan ditinggal pergi, dalam hati berteriak Ya Robb
kehidupan seperti apakah yang ada dihadapanku saat ini? Salah negeri ini
ataukah salah orang tua mendidik?
Dalam diamku
memandangi anak kecil itu, perhatianku berpindah ke arah jauh sampingku, banyak
orang yang berteriak dan ternyata disana sedang ada penumpang dengan celaa
pendek(hotpen) sedang lewat, aku perhatikan semua gerak gerik bapak-bapak,
pemuda yang ada disekitar sana, Ya Allah apa lagi yang sedang engkau tunjukkan
kepada hamba, semua mata laki-laki itu memandangi tubuh cewek itu, menikmati
keindahanyang lewat dengan gratis itu. Betapa bersyukurnya aku, dalam hatiku
berteriak Ya Rabb Terimaksih engkau telah tunjukkan jalan pada hamba jauh
sebelum hamba melihat kejadian ini, engkau telah membuat hamba menutupu aurat
hamba sehingga keindahan itu dapat terjaga dan hanya orang yang Halal bagi
hambalah yang kelak dapat memiliki dan menikmati keindahan itu, bukanlah
sembarang orang, kawanku betapa bersyukurnya kita yang sudah dapat menutup
aurat dan menjaganya hanya untuk orang yang halal bagi kita. Sahabatku perjalanan
siang-malam itu memberikan banyak pelajaran untukku setelah melihat kejadian
itu aku semakin merasa dekat dengan Rabbku, rasa Syukur yang tak henti-henti.
Tak lama kemudian Hp ku bergetar ternyata setelah 1 jam aku
menunggu di terminal akhirnya seniorku datang dan akhirnya kami pun naik bus
Restu untuk mengantarkan perjalanan kita menuju kota Apel, sesampainya di dalam
bus seniorku terlihat agak panic dan ternyata uangnya tertinggal di kost dan
hanya tersisa lima ribu, dan Alhamdulillahnya saya bawa uang 25 ribu, setelah
itu aku membayar tarif bis 2 orang saya dan senior saya, harga bis yang
dihari-hari biasa 8 ribu dari Surabaya-malang naik menjadi 10 ribu, dan aku
berikan 20ribu, akhirnya uang kami sama-sama tinggal 5 ribu. Setelah sedikit
mengobrol tentang jurusan, eniorku tertidur dan aku belum bisa tidur , masih
menikmati pemandangan selama perjalanan, tiba-tiba bis berhenti dan ternyata
bapak-bapak mau naik. Bapak-bapak itu akhirnya duduk disebelahku. 10-15 menit
kemudian gerak-gerik bapak itu aneh sekali, dan aku tak bisa berkata-kata,
skhirny ku tulis sms dan kukirim ke seniorku yang duduk didekatku, namun saking
lelapnya ia tidak merasa ada sms.
Entah gerak-gerik aneh menikmati music atau memang kebiasaan.
Aku biarkan dan aku menghadap kekaca dan tertidur, tanpa aku dan seniorku
sadari ternyata Ac bus bocor dan jilbab kami basah semua, saking lelapnya jadi
ndak terasa. Namun dengan kejadian itu aku bisa dapat alas an untuk pindah
kursi jauh dari bapak-bapak itu, dan aku duduk didekat bapak-bapak yang menuju
malang juga untuk menjemput putrinya yang kuliah di Brawijaya untuk diajak
pulang ke Surabaya, yah lagi-lagi obrolan itu muncul, akhirnya setelah
berbincang panjang lebar dan aku dapat pengalaman banyak, kondektur berteriak
arjosari…arjosari…ternyata kami telah sampai.
Aku melanjutkan perjalanan dengan naik angkot ADL untuk
menuju Ub, aku harus turun di jalan sukarno hatta, namun lagi-lagi karena asyik
ngobrool akhirnya aku kebablasan rumayan jauh dari UB, aku turun dari angkot
dengan penuh keyakinan pasti aku bisa ketemu Ub, karena tadi uangku tinggal 5
ribu dan aku gunakan untuk bayar angkot 4 ribu , tersisa seribu ndak mungkin
aku gunakan untuk naik angkot, akhirnya dengan penuh keyakinan aku berjalan
menyusuri jalanan kota malang, dan aku bertemu dengan ATM, sebelum masuk atm
aku bertanya pada ibuk-ibuk, buk kalau mau ke UB kampus teknik jauh tidak? Jawabnya
tidak nak jalan saja lurus nanti ada kampus teknik Ub. Setelah itu aku berjalan
dan akau melihat ada MCdnald, aku mampir dan membeli minuman karena kehausan,
lalu aku tunggu temanku di situ, tak lama kemudian temanku datang, akhirnya
Allah mempertemukan kami. Cipika-cipiki sebentar dan kami lanjut menuju asrama
UB, sebelumnya kami membeli makan malam di sebuah warung kecil. Menyusuri kampus
ub yang gelap menuju asrama, dan akhirnya aku sampai di Asrama Ub, makan
setelah itu tidur. Next story di sambung lain waktu ya sahabat.